CERITA DEWASA : NYODOK MEMEK PELACUR YANG SOK ALIM

Februari 28, 2021

CERITA DEWASA : NYODOK MEMEK PELACUR YANG SOK ALIM


Doyan Mendesah= Cerita ini bermula dari saat aku berpacaran dengan gadis alim berjilbab lebar bernama annisa dini, dia gadis yang supel dan ramah dengan semua orang, mudah akrab dengan pria maupun wanita. Yang membuatku tertarik adalah wajahnya yabg cantik, matanya yang lebar, kulitnya yang putih mulus seperti cina, bibirnya yang sexy dan bodynya montok berdada besar 36C . Annisa dini adalah gadis keturunan sunda dan sulawesi. Keluarganya sejauh yang aku tahu adalah keluarga taat beragama, ibunya bernama tante dian, tante dian ini luar biasa cantiknya, bibirnya tebal sexy, kulitnya putih mulus seperti cewe cina khas sunda, sepertinya badan semok dan bohay eca (panggilan annisa dini) didapat dari ibunya, tante dian ini sangat ramah kepada semua orang, berjilbab lebar dan sangat alim dilingkungannya, tapi jilbab lebar itu tidak mampu menutupi ukuran payudaranya yang besar sekali 36D, aku tau ukurannya dari BH yang dijemur waktu aku main kerumah mereka. bapaknya bercerai dengan ibunya entah kenapa. Oh iya namaku anto, kuliah di salah satu universitas ternama di kotaku, aku dan eca berbeda kota, kami LDR an.

Meski aku berpacaran dengan gadis alim dari keluarga baik2 aku tetap laki2 normal, pacarku sering aku jadikan bahan coli dan hubungan kami hanya sebatas berpegangan tangan saja, pernah aku berusaha mencium eca tetapi dia tidak membalasnya, hanya kecupan ringan saja. Suatu ketika aku ke rumahnya eca tanpa memberi kabar dulu, aku ke kotanya dan menginap dirumah temanku adi. Sampai di rumah eca aku ketuk pintunya tapi lama tidak ada balasan, aku tunggu di depan pintu sambil terus mengetuk pintunya. Pasti ada orang di rumah, ada motor butut yang tidak aku kenal terparkir di depan. Setelah 30 menitan akhirnya ada yang membuka pintu, ternyata tante dian... “Eh, anto... Masuk to... Kok gak ngabarin kalau mau ke rumah... Eca lagi kuliah...” “ iya tante, anto lagi ada tugas mendadak disini jadi sekalian mempir” kataku beralasan. Aku kaget dengan penampilan tante dian, tidak biasanya beliau berjilbab lebar tetapi memakai daster tanpa lengan se lutut yang agak tipis, tidak syar’i seperti biasanya... Mungkin beliau habis tidur. “tante buatin minum dulu ya to, kamu tunggu di ruang tengah aja” “baik tante”. Aku pun ke ruang tengah. Tidak berapa lama ada 3 orang keluar dari ruang belakang, penampilan mereka kusut dan kotor seperti tukang dan bau, mungkin mereka pemilik motor didepan, benar saja, salah seorang dari mereka membawa alat tukang. “permisi mas, saya mau ambil barang saya” kata salah seorang dari mereka, badannya tinggi besar, sementara yang dua pendek dan gendut. “Silahkan mas”. Aku kaget melihat apa yang diambil, tukang itu mengambil celana dalam dari bawah bantal sofa. Sementara temannya entah mengambil apa dari samping meja tv... Dan yang membuatku terbelalak adalah satunya lagi yang gendut pendek resleting celananya terbuka dan kelihatan kepala penisnya. Waduh ini tukang2 kurang ajar sekali berantakan penampilan dan kerjanya.


Tidak berapa lama mereka pamit. Tante dian mengantar mereka lewat pintu samping. Cukup lama juga tante mengantar mereka, sambil terdengar suara tukang2 itu tertawa terbahak2, hmmm.. mungkin sudah sering kesini jadi akrab, lagian tante dian orangnya memang baik. Sekembalinya dari samping tante dian memberiku minuman. “siapa mereka tante ?” “ooh, tukang, tante lagi benerin kamar tidur tante, sering rusak to””rusak apanya tante ?” “kasurnya, kurang enak kalo genjot2” “hah ? Genjot2 gimana te?” “ itu anu, kalo tante tidur kan suka gerak2, jadi dipannya bunyi, mereka sering benerin dipan itu, biar kalo genjot2 g bunyi” benerin dipan aja bertiga, batinku. Jangan2...

“Ngelamun apa to?” “gak papa tante”, wow, aku baru sadar, ternyata kancing baju tante dian terbuka 2 dari atas, tante dian memang berjilbab tapi jilbabnya disampirkan di pundaknya kalau di rumah, sehingga bagian depannya terekspos. perasaan tadi waktu aku baru datang tertutup... Kelihatan belahan toketnya yang besar sekali... “Tan, sori nih, anto boleh ngomong ga ?” “apa? Bilang aja, kamu ini kaya sama siapa aja pake nanya” “itu... Susunya tante keliatan... Maaf tante” “hah!? Astaghfirullah, kamu lihat ? “ “sedikit tante” tante dian langsung menarik jilbabnya yang disampirkan di pundaknya kedepan menutupi susunya. “keliatan banyak gak to ? Tante maluuu” “lumayan tante, maaf pentilnya hampir keliatan tadi” kataku sedikit menggoda “heh!! Apa kamu bilang!? Km berani ya kurang ajar ngomongnya !?” bentak tante dian. “mm.. maaf tante, anto cmn jujur” “jangan diulangi ya anto” “iya tante, maaf, cuman keliatan dikit pinggirnya” batinku, cuman keliatan aerolanya aja, tau gitu aku diam aja tadi, lumayan liat pentilnya tante dian. Aerolanya lebar sekali dan berwarna hitam. Kontolku sudah mulai ngaceng saja, karena kuperhatikan paha tante dian agak tersingkap ketika duduk di sofa memperlihatkan paha dempalnya yang putih mulus agak berbulu khas ibu2 usia 40taun. “Yauda to, km tunggu eca ? Tante mau nyuci baju dulu” “iya te”.akupun nyender di sofa tante dian, sementara tante dian ke belakang nyuci baju. Akupun tiduran disofa, Kok agak bau amis ya bantalnya, hmmmm... Aku balik bantal itu dan aku kaget, ada celana dalam permpuan di bawah bantal. Warnanya hitam berenda dan ukurannya besar sekali. Wah punya tante dian ini, aku cium2 baunya dan ternyata basah sekali, seperti bekas kencing... Langsung aku masukkan ke saku celanaku untuk bahan coli di rumah. Iya, aku orangnya mesum sekali he he he. Setalah agak lama menunggu aku pun pamit karena eca tak kunjung pulang, chat ku pun tidak dibalas. “tante, anto pamit dulu ya, eca g pulang2” “ iya to, ati2 dijalan, kamu sampe kapan disini?” wow, ketika aku sampai ditempat cuci dibelalang, aku melihat tante dian yang sedang berjongkok ternyata tidak memakai sempak !, Bulu jembutnya ternyata rimbun sekali diapit dua paha dempal yang putih mulus itu, kali ini aku diam saja tidak mengingatkan, daripada dibentak lagi. Kunikmati pemandangan ibu2 berjilbab lebar yang memakai daster tanpa lengan sedang jongkok dengan kaki terbuka lebar, mencuci pakaian. Kontolku seketika ngaceng tanpa bisa ditahan, “to, kamu ditanyain malah diam !? Kenapa kamu ?” “ehhh anu tante, anto juga bingung kapan pulangnya, masih belum tau” “oh yaudah, kamu kalo mau kesini langsung aja, tante juga sendirian, ga keluar kemana2 kok” “iya pasti anto besok kesini lagi” batinku, lumayan kalo tiap hari bisa liat memek mamanya eca, siapa tau besok2 disuguhin pentilnya. Aku pun berusaha berlama2 sambil melihat jembut tante dian yang terpampang didepanku, hanya berjarak 2 meter saja, sayangnya jembutnya terlalu lebat sampai aku tidak bisa melihat itilnya tante dian... akhirnya akupun pulang ke rumah adi yang kutumpangi tidur, di toilet rumah adi akupun coli menggunakan sempak hitam milik tante dian yang masih bau amis... Uuughhh tanteee aku genjotin memek alim kamu yaaahh engghhh !!

Besoknya aku berangkat ke rumah tante dian lagi, dan lagi2 sial aku bangun kesiangan, baru jam 1 siang aku sampai didepan rumahnya... Sayup2 terdengar suara beberapa laki2 mengaji... Wah sepertinya lagi ada yang mengaji ini, tante dian memang kadang mengajar mengaji tapi biasanya dipengajian ibu2, tidak pernah di rumahnya, aku mengucap salam dan dibukakan pemuda bernama supri, aku tau anak ini... Dia berandalan dikompleks ini... Kok tumben ikut ngaji... dia terkenal suka mencuri dan kurang ajar sekali, pengangguran tapi sudah berani kurang ajar ke cewe2 dikompleks ini, eca kekasihku pernah dipeluk dan dipegang2 susunya oleh dia dan kelompoknya, mau aku hajar tapi ditengahi oleh pak RT.

“Eh bang anto, masuk bang, kami lagi ngaji nih” “oh, iya” jawabku ketus. “Sudah tobat ya kamu, bagus, sebelum saya hajar km sudah tobat duluan”. “maaf bang, yang dulu itu... Saya sama temen2 khilaf” katanya dengan nada bersalah, dan mau mencium tanganku. Luluh juga hatiku. Setelah didalam aku lihat ternyata ada 4 orang yang mengaji, supri, slamet, yoseph dan adi. Mereka memang satu geng berandalan, pengangguran semua kecuali yoseph yg kuliah. Hah, yoseph? Dia kan non muslim, ngapain ngaji ? Kutanya ke yoseph, “kamu kok ikut ngaji seph ? Mualaf kamu?” “belum bang, ini masih mau belajar ngaji dulu... “ oh, yasudah... Dia memang anak yatim piatu, tinggal diasuh paman bibinya, mungkin sudah pilihan dan jalan hidupnya. “Mana tante dian ?” tanyaku. “Bu dian lagi keluar beli keperluan rumah bang, barusan tadi berangkat” “ooh, yaudah kalo gitu, aku balik aja jemput eca, kalian terusin gih ngajinya” “iya bang”

Akupun keluar ke warung kopi didekat situ untuk menelpon pacarku, “yang km dimana ? Aku jemput ya” “aduh yang aku masih dikampus ini, masih ospek pulangnya malem, maaf banget y sayang” kata eca, “yasudah lah g jadi kujemput klo gitu aku balik aja ya, aku masih 2 hari disini” “iya sayang maaf, bsk aja km jemput aku, love you muah” “ muah” balasku. Baru mau pulang aku sadar, kalau kunci pagar kos temanku ketinggalan di rumah tante eca, yasudah lah aku balik, toh dekat. Aku lewat samping karena lebih dekat. “Seph, udah lu siapin obatnya ?” kudengar adi berkata “bereees, ini diaa, pokoknya hari ini memeknya bu dian bakal kita kontolin sepuasnya hahahaha” kata yoseph, “pokoknya gw mau lepas perjaka di memeknya bu dian, “ kata supri. “Gw pengen ngontolin susunya bu dian guys, kaya di bokep2” kata slamet. Wah bangsat, ada rencana apa ini para bajingan pengangguran ini. Akupun bersembunyi mengintip dari samping. Yoseph meneteskan sesuatu ke teko teh dimeja, “ini obat bius gajah, jadi dijamin gak bakal sadar beberapa jam guys, kita bisa puas ngontolin ustadzah dian yg montok itu”
“Assalamualaikuuum, gimana ngajinya ?” tiba2 tante dian masuk dari depan, “udah lumayan bu dian, terimakasih mau ngaja kami” “iya gitu yang rajin dan soleh ya, jadi lebih baik... ibu kebelakang dulu, ibu cape banget” “ini diminum dulu teh nya bu dian, biar g cape, tadi si slamet bikin” “wah kalian baik banget ya” jangan tente !! Itu ada obat biusnya !! Tante mau diperkosa mereka !! Batinku, aku sudah mau keluar tapi terlambat tante dia sudah menghabiskan gelasnya. Lalu ditambah satu gelas lagi. Ah sial !! Bangsat, gw tadi bingung nyari bukti gimana buktiinnya kalo teh nya ada obat bius gajahnya. Siaaal. Lalu tante dian ke kamar tidurnya dan berbaring.
Lalu para bajingan tengik itu tertawa tidak lama setelah tante dian masuk kamar. Mereka mengetuk pintu tante dian, “assalamualaikum bu dian, sudah tidur bu?” kata supri, tidak ada jawaban, lalu mereka masuk ke kamar tante dian, dan melihat tante dian tidur pasrah terlentang, “bu dian, bangun bu,” kata yoseph sambil menggoyang2 susu montok tante dian, “ bu,bangun bu, kami pengen merkosa memek ibu” kata adi sambil mencopot celananya. Ah bangsat gw kenapa jadi ngaceng ya sialan, gw tunggu bentar sambil nunggu mereka berbuat lebih jauh dan ketangkep basah. Supri tidak mau kalah, tante dian memakai baju syariah longgar berwarna putih dan jilbab syariah lebar berwarna biru serta rok lebar berwarna biru yang sangat anggun.
“Eh tunggu dulu, gw mau bikin kenang2an” kata yoseph sambil mengeluarkan kamera , lalu dia membuka2 tas tante dian dan mengeluarkan ktp tante dian “naah, ini dia pelacur syariah yang dikontolin geng kami, namanya dian riany, ini gaes alamatnya” kata yoseph sambil menzoom ktp tante dian, “yuk dimulai aja, kita liat ini lontenya, dian riany, pelacur syariah” kata yoseph sambil menyorot tubuh tante dian yang masih berpakaian lengkap tapi diremas2 susu dan paha nya oleh supri dan adi, “ini muka lontenya gaes, cantik kan, meski udah 42 taun, montok banget, udah dandan dia gaes, tau kalo mau kita kontolin makanya dia dandan, nih gaes gw cipok mulutnya yg tebel mmhhhmmmmhhhh enghjmmhhhh “ yoseph pun mencium bibir tante dian sampai basah semua, dia juga membuka mata tante dian dan menzoom wajah tante dian untuk memperlihatkan betapa tante dian tak sadar diri dan mau diperkosa. Yoseph pun mengeluarkan kontolnya, ternyata kontolnya kecil, hanya 10cm tapi sudah keras sekali, dipaksanya tante dian nyepong dimasukkannya sampai mentok ke tenggorokan tante dian sambil direkam terus. Hanya 4 kali genjotan muncratlah peju nya di tenggorokan tante dian

“Uuuffhhh telen peju guwe lonte muslimah bangsat !” teriak yoseph.

Bersambung ~


KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :



CERITA DEWASA : NYODOK MEMEK PELACUR YANG SOK ALIM CERITA DEWASA : NYODOK MEMEK PELACUR YANG SOK ALIM Reviewed by Menang Jutaan on Februari 28, 2021 Rating: 5

VIDEO BOKEP : TOKET BESAR SANGE NGENTOT BONEKA PAKE DILDO

Februari 26, 2021

 VIDEO BOKEP : TOKET BESAR SANGE NGENTOT BONEKA PAKE DILDO

VIDEO ADA DIBAWAH!!







KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

VIDEO BOKEP : TOKET BESAR SANGE NGENTOT BONEKA PAKE DILDO VIDEO BOKEP : TOKET BESAR SANGE NGENTOT BONEKA PAKE DILDO Reviewed by Menang Jutaan on Februari 26, 2021 Rating: 5

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK MBAK TINI DI DAPUR

Februari 24, 2021

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK MBAK TINI  DI DAPUR 



Doyan Mendesah - Dalam kisah ini aku ingin menceritakan kisahku sendiri, dimana aku tidak mampu untuk aku pendam sendiri. Sebagai seorang wanita sudah sepantasnya di usiaku yang sudah menginjak 30 tahun sudah menikah atau setidaknya sudah dapat menikmati hubungan intim seperti dalam cerita sex, tapi hal itu belum pernah aku lakukan karena aku begitu pemalu dan juga begitu dingin pada setiap pria yang mencoba mendekati aku.

Aku memang merasa kurang percaya dengan bobot tubuhku, yang beratnya 55 kg sedangkan tinggiku berkisar 155 cm. Sebenarnya banyak yang bilang kalau tubuhku terlihat sintal dengan berat seperti itu, tapi aku merasa kegemukan dan merasa kurang percaya diri. Bahkan temanku bilang kalau aku memiliki wajah yang begitu cantik dia menyuruhku untuk membuang rasa kurang percaya diriku. cerita dewasa, cerita panas

Hingga datang seorang tetangga baru, dia seorang duda dengan anaknya yang masih balita. Namanya Hendri Baskoro karena dia kelihatan masih muda akupun memanggilnya mas Hendri, akupun mendengar dari mama kalau usianya memang masih 37 tahun. Dan di tinggal mati istrinya serta memilih pindah untuk tidak berlarut-larut mengenang dan memilih untuk tinggal di tempat yang baru.

Hingga diapun membeli rumah yang sebelumnya memang di huni keluarga Hermanto tetangga lamaku, karena mamaku memang sebagai RT di komplek ini mas Hendripun sering bolak balik rumahku untuk mengurus kepindahannya hingga akhirnya kamipun saling mengenal. Ketika aku main ke rumahnya untuk mengantar berkas yang disuruh oleh mama akupun mengenal putri kecilnya yang begitu manis dan lucu.

Aira namanya umurnya masih 4 tahun tapi dia begitu menggemaskan, aku yang memang tidak memiliki adik ataupun keponakan yang masih kecil. Akhirnya sering main dengan Aira walaupun awalnya aku tidak menyangka sama sekali kalau akhirnya aku akan melakukan adegan seperti dalam cerita hot dengan papanya mas Hendri, padahal di antara kami tidak pernah terucap kata cinta sama sekali.

Hari itu kami baru datang dari jalan-jalan di sebuah pantai karena kami memang pergi bertiga, sampai di rumah mas Hendri akupun merasa kecapekan dan tertidur disana. Awalnya aku tertidur di sofa ruang tengahnya tapi ketika aku membuka mataku ternyata aku sudah berada di dalam kamarnya, aku kaget segera aku bangun dan hendak meninggalkan kamarnya mas Hendri.

Tiba-tiba dia datang ke dalam kamarnya “Hei sudah bangun…” Katanya padaku akupun menjawab “Iyaa… mas” Kataku singkat dan segera menuju pintu kamar, tapi kakiku kesandung kaki mas Hendri mungkin karena aku gugup belum pernah di dalam kamar seorang pria, berdua pula untungnya mas Hendri begitu sigap langsung memegang tubuhku hingga aku tidak terjatuh. cerita bokep



Namun saat itu juga mata kami saling beradu dan dengan jarak yang begitu dekat. Tanpa aku duga sebelumnya mas Hendri kemudian mencium bibirku yang langsung bergetar hebat kala itu, tapi mas Hendri mungkin tahu kalau aku tidak ada pengalaman sama seklai tentang hal itu karena itu dia perlahan mencium lalu melumat bibirku. Sedangkan aku seperti patung yang tidak mampu berkutik.


Sampai akhirnya akupun tidak sadar kalau mas Hendri sudah mengangkat tubuhku lalu mebaringkannya di atas tempat tidur. Dia berbisik padaku “Sayaang mau tidak kamu menjadi mama dari anakku…?” Sebagai wanita dewasa yang belum pernah mendapat perlakukan seperti ini dari seorang pria akupun menjadi tersipu malu tapi aku juga begitu senang mendengar kata-kata mas Hendri tadi. cerita horny

Diapun kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku sambil tangannya menyentuh bagian sensitifku “OOouuggghhh… eeeuuuummmccchhhh… aaagggghhh… aaagggghhh… aaagggghhh … aaaaagggghhhhh..” Kataku padahal baru bagian leher saja yang di sentuh mas Hendri dengan bibirnya tapi aku sudah tidak kuat menahannya apalagi kini bibir mas Hendri semakin kebawah.

Begitu sampai di depan buah dadaku dia perlahan mendaratkan bibirnya pada gundukan dadaku itu “Ooouuuwwwww…. aaagggghhh.. aaagggghhh… maaaasss… aaagggghh…” Mas Hnedri akhirnya melakukan inti dari permainan ini ia lepas bajuku dan aku hanya bisa melihatnya bahkan aku memang mengharapkan hal ini, karena nikmat yang kuarasakan baru kali ini aku tahu. cerita crot
Perlahan namun pasti mas Hendri mengacungkan kontolnya pada memekku “Oouuwww… pelaaan maaas.. aaaku beluuum pernaaaah… aaagggghhh… aaaaagggghhh… aaaaggghh… aaaggghhhh…” Akhirnya akupun tidak dapat berkata apa-apa lagi yang ada hanya kenikmatan dan kenikmatan yang tiada tara, mas Hendri tersenyum kemudian dia kembali memelukku sambil terus menghentakan kontolnya.

Hingga tidak lama kemudian akupun mendengar dia mengerang keras bahkan sampai mendongakan kepalanya “OOouuugggggghhhh… uuugggghh… uuuggghhh… sayaaaaang… aaaaagggghh… aaaggggggghh… aaaggghhh…” Diapun mencium wajahku berulang kali dan akupun tahu kalau dia sudah mencapai klimaks sedangkan aku sendiri tidak tahu kapan mencapai puncak kenikmatan itu. cerita dewasa

Karena dari tadi aku sudah merasakan kenikmatan yang begitu tidak dapat aku ungkap pada kata-kata. Mas Hendri memeluk tubuhku dan aku tidak malu lagi untuk melakukan hal yang sama padanya, sejak saat itu kami menjalin hubungan bahkan mas Hendri berencana segera menikahiku karena dia takut kalau sampa



KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK MBAK TINI DI DAPUR CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK MBAK TINI  DI DAPUR Reviewed by Menang Jutaan on Februari 24, 2021 Rating: 5

VIDEO BOKEP : KONTOL BESAR KOKO DI GENJOT CEWEK BBW

Februari 23, 2021

 VIDEO BOKEP : KONTOL BESAR KOKO DI GENJOT CEWEK BBW

VIDEO ADA DIBAWAH





KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

VIDEO BOKEP : KONTOL BESAR KOKO DI GENJOT CEWEK BBW VIDEO BOKEP : KONTOL BESAR KOKO DI GENJOT CEWEK BBW Reviewed by Menang Jutaan on Februari 23, 2021 Rating: 5

CERITA DEWASA : PENGALAMAN PERTAMA KU NGENTOT DENGAN ISTRI PAMAN

Februari 22, 2021

 CERITA DEWASA : PENGALAMAN PERTAMA KU NGENTOT DENGAN ISTRI PAMAN


Doyan Mendesah - Pengalaman Pertamaku Mesum Dengan Istri Paman Pengalaman seks pertamaku ngentot dengan Istri Paman adalah judul lanjutan dari koleksi cerita dewasa yang bisa kamu baca di berita terbaru buat judul lainnya ada di halaman sebelumnya ada cerita dewasa, ada cerita dewasa sedarah dan juga cerita sex semua lengkap buat kamu nikmati. Ini dia cerita dewasa buat kamu.


Perkenalkan namaku Bobby. Aku sekarang udah punya istri dan punya dua anak. Terus terang, ketika pertama membuka situs dewasa critasex.live ini geli rasanya hati ini. Pertama kali aku sempat heran, kenapa kok banyak orang yang rela membuka-buka “aib” sendiri dihadapan public seperti di situs ini. Tetapi keherananku seperti terjawab dengan sendirinya. Peduli amat ahh, pikirku waktu itu. Dan lama-kelamaan akhirnya muncul juga keinginan untuk turut bagi-bagi pengalaman tentang dunia seks yang ternyata cukup luas, unik, menarik, seronok, dan bahkan sering menjijikkan.


Pertama kali aku mengenal seks adalah saat aku duduk di kelas dua smp. Waktu itu aku tinggal bersama paman di kota Jakarta, sedangkan keluargaku tinggal di kota Bandung. Beda dengan saat tinggal bersama keluargaku, di rumah paman ini aku relative bebas bergerak sesukaku, apalagi pamanku yang anggota TNI sering tidak berada dirumah sementara istrinya, Bi Linda, tidak berani melarangku.


Salah satu hobi beratku waktu itu adalah melototin TV sampai larut malam. Hingga suatu saat ada sebuah film menarik yang sedang aku tonton, yang ternyata juga sempat membuat Bi Linda betah menontonnya hingga larut malam. Saat itu aku hanya berdua dengan Bi Linda. Maka ketika sesekali Bi Linda berkomentar, aku langsung menyahut sekenanya. Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan panas, tiba-tiba Bi Linda nyeletuk: “Heh, yang ini kamu gak boleh lihat, masih kecil!” katanya sambil matanya tetap melotot ke layar TV.


Tanpa pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Bi Linda adalah istri pamanku sendiri, waktu itu aku menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat kok Bi, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kataku.


Mungkin karena merasa risih atau sungkan, waktu itu Bi Linda hanya diam dan tidak langsung menanggapi celoteh nakalku. Entah kenapa, waktu itu aku seperti sengaja memancing agar Bi Linda mau ngomong yang jorok-jorok. Maka akupun terus berceloteh sesukaku. Dan tiba-tiba Bi Linda membuka mulutnya.


“Emang kamu ngerti yang gituan?”


“Ngerti dong. Wong nggak sulit kok!”


“Kalau ngerti ya udah!” katanya sambil melirik ke arahku.


Setelah beberapa saat kami saling terdiam, lalu aku coba membuka pembicaraan lagi. Dan kali ini aku sengaja lebih mengarah.


“Bi, katanya kalau pertama begituan rasanya sakit yah?”


“Nggak tahu!”


“Lho, waktu pertama dulu Bibi merasa gimana?”


“Lupa!”





“Kalau udah sering gituan, enak ya Bi?”


“Ahh kamu mau tahu aja!”


“Ya emang pingin tahu, Bi!” kataku sambil menahan nafas yang terasa mulai menyesakkan dada.


Dan sejurus kemudian, istri paman yang masih terlihat cantik dengan tubuh yang padat montok berisi itu tiba-tiba menatapku tajam. Aku yang waktu itu masih kuper, hanya bisa membalasnya dengan senyum kecut, karena takut kalau-kalau dia marah dan melaporkan kelakuanku kepada paman. Tetapi, entah setan mana yang tiba-tiba datang dan sengaja menebar godaan, hingga tiba-tiba aku memberanikan diri mendekat kearah sofa tempat duduk Bi Linda.


Seperti sengaja memberiku kesempatan, waktu itu Bi Linda hanya diam saja ketika tangannya aku pegang-pegang. Dan aku yang mulai tak terkendali, terasa semakin berani melangkah lebih jauh. “Jangan Bob! Aku ini Bibimu!,” rintihnya ketika tanganku mulai menelusup masuk kebalik baju dasternya yang longgar.


“Bi, ayo Bi. Aku ingin sekali merasakan!” rengekku.


Dan, Ouuw, tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Bi Linda langsung meraih selangkanganku, meremas kemaluanku dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. Lalu aku balas dengan meremas buah dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan. Dan setelah aku berhasil melucuti daster Bi Linda, ganti dia yang dengan cekatan menarik resluiting celanaku, lalu menariknya hingga aku telanjang.


Bi Linda langsung jongkok di hadapanku. Lalu dengan lahapnya dia melumat kemaluanku sampai seluruh bagian diselangkanganku. Aku hanya bisa merem-melek dibuatnya. “Ouuhhg, terus Bi, terusss Bi.!” Kataku seperti melayang-layang terbuai kenikmatan.


Setelah puas melumat alat vitalku, Bi Linda lalu berdiri persis dihadapanku sambil menyorongkan vaginanya ke mukaku. Tanpa merasa jijik, akupun menjilati lobang vagina Bi Linda yang sudah mulai basah. “Oughh Bob, teruss Bob.. terussss,.. achhhh,!” celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulutku.


“Teruss Bob, bibi hampirrrr, ooughh.!” erangnya sambil mendekapkan kepalaku kearah selangkangannya. Dan tiba-tiba Bi Linda menorongku hingga aku rebah di Sofa. Lalu dia menindihku, sementara tangan kirinya menuntun kemaluanku ke lobang Vaginanya. “OOuuugghhh. SSsttttss!!” rintihnya ketika kemaluanku sudah terjepit di selangkangannya. Bi Linda yang nampak mulai hilang kesadarannya itu, mulai menggoyangkan tubuhnya. Matanya terpejam, sedangkan dari bibirnya terus mendesis seperti ular kobra yang hendak mematukkan bisanya. “OOOuuuugghhhhhh…Aku kellluuuaarrrr BBoooobb,!!” Jeritnya tertahan, sementara tangannya mendekapku erat-erat. Lalu dia menggolosoh di sampingku.


“Bi, aku belummm,!” bisikku ketelinganya.


Lalu, Bibi menarikku keatas tubuhnya yang sudah basah oleh keringat. Sambil tetap memejamkan matanya, Bi Linda meraih kemaluanku dan menuntunnya masuk ke lobang memeknya yang sudah basah kuyup. “Ayo Bob,.. “ katanya lirih. Dan, “OOuugghhh,. SSsttssss, achhhhhh,.. Biiii,!!”.. Spermaku pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya aku menggesek-gesekkan kemaluanku dalam lobang vaginanya..


Begitulah kisah pengalamanku mesum dengan istri pamanku sendiri, dan sejak kejadian malam itu, aku merasa seperti orang yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap pamannya sendiri. Sebab, hampir setiap saat ketika paman tidak ada dirumah, akulah yang menggantikan paman untuk memuaskan nafsu birahi bibiku. Dan kapanpun bibi mau, ngeseks di kamar, di ngentot ruang tamu, mesum di dapur bahkan bercinta di kamar mandi, aku selalu dapat memuaskan nafsu bibiku.

KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

CERITA DEWASA : PENGALAMAN PERTAMA KU NGENTOT DENGAN ISTRI PAMAN  CERITA DEWASA : PENGALAMAN PERTAMA KU NGENTOT DENGAN ISTRI PAMAN Reviewed by Menang Jutaan on Februari 22, 2021 Rating: 5

VIDEO BOKEP : SALING TUKER ISTRI SAMA TEMAN KERJA

Februari 20, 2021

 VIDEO BOKEP : SALING TUKER ISTRI SAMA TEMAN KERJA 


VIDEO ADA DIBAWAH YA 





KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

VIDEO BOKEP : SALING TUKER ISTRI SAMA TEMAN KERJA VIDEO BOKEP : SALING TUKER ISTRI SAMA TEMAN KERJA Reviewed by Menang Jutaan on Februari 20, 2021 Rating: 5

CERITA DEWASA : Ngentot Cewe Hyper Sex Sering Ganti Pasangan

Februari 19, 2021

 CERITA DEWASA : Ngentot Cewe Hyper Sex Sering Ganti Pasangan


Doyan Mendesah - Aku punya temen, sebut saja Dini, biar lebih asil. Abg asal kota amoy, Singkawang. Seperti ciri kebanyakan abg amoy, Dini punya perawakan kutilang tapi gak darat, karena toketnya lumyayan gede. Pinggangnya ramping dan pinggulnya yang besar sehingga membuat setiap lelaki betah berlama2 menyapu tubuh Dini dengan matanya. Apalagi kalo liat Dini jalan, pantatnya yang besar bergerak kekiri kekanan mengikuti gerak langkahnya.


Pasti bikin napsu lelaki yang ngeliatnya, apalagi Dini sering pake celana panjang, apalagi pendek, yang ketat. Kulitnya yang putih dan wajah sendu dengan sepasang mata sipit menambah kecantikan Dini. Yang khas lagi dari Dini adalah bulu tangan dan kaki yang panjang2, ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bagian atas dari bibir mungilnya, menambah keseksiannya. Pastilah jembutnya lebat, dan napsunya gede, seperti aku kalee.


Model pakeannya juga selalu seperti yang dipake abg amoy, rambut lurus sebahu yang dicat kepirangan, blus ketat yang menonjolkan kemontokkan toketnya, dan celana hipster yang juga ketat sehingga pinggang dan pinggulnya pasti menarik perhatian lelaki yang melihatnya. Lagian blus ketatnya cuma sepinggang sehingga pinggang dan perutnya yang putih mulus serta pusernya suka ngintip kalo Dini bergerak. Tambah lagi daya tarik Dini dimata lelaki. Dini sering ngobrol apa saja dengan aku termasuk urusan seks. Dia cerita bahwa cowoknya suka napsu ama dia dan setiap weekeng pasti Dini ngentot dengan cowoknya, kalo gak dirumahnya ya di rumah cowoknya.


Ortu Dini sibuk berbisnis sehingga jarang dirumah, makanya Dini bebas saja ngajak cowoknya tidur dirumahnya. Aku nanya “apa ini cowok yang mrawani kamu”, jawabnya “ini cowok yang kedua”. “Kok bisa”, tanyaku lagi. “Iya Dini kenal ama cowok kedua ini karena cowok yang pertama juga”. Cowoknya ngajak temennya untuk ber 3 some dengan Dini. dasar Din, dia mau aja diantre 2 cowok sekaligus. Bener kan napsunya Dini gede. Ternyata kontol cowok kedua ini lebih besar dan panjang dibanding cowok pertama.


Dini ngerasain lebih nikmat dientot ama cowok kedua. Ketika ber 3 some, cowok kedua sampe 3 kali ngentotin Dini, sedang cowok pertama cuma 2 kali seperti biasanya. Setelah 3some itu, Dini diam2 ngentot juga dengan cowok kedua, hanya berdua saja. sampai akhirnya cowok pertama tau dan hubungan mereka putus. Buat Dini gak masalah karena toh dia mendapat kenikmatan yang lebih dari cowok yang kedua. “Nes, kamu suka ngentotnya ama om om ya”, Dini nanya kebiasaan ngentotku. “Kenapa sih” “Buat aku lebih nikmat kalo sama om om Din”, jawabku. “Om om maennya suka lebih lama, jadi aku sempet nyampe beberapa kali baru si omnya ngecrot”. “Wah kuat banget si om ya”, kata Dini lagi. “Kalo ama cowokku sih kita bareng nyampenya, tapi kalo sampe 3 ronde baru cowokku lama baru ngecrotnya, nikmat banget seh.


Ama si om kamu maen berapa ronde?” “Sukanya 3 ronde juga, aku sampe lemes udahannya”, jawabku. “Wah lebih nikmat ya Nes”. “La iya lah, kamu mo nyoba ama om om, ntar aku kenalin ama om Andi. Dia fotografer yang suka orbitin model2 yunior, aku kenal om Bram juga lewat om Andi”. “Om Bram produsen sinetron itu?” “Iya, mau gak, ntar aku telponin om Andi.


Dia pasti gak nolak deh kalo kamu mau maen ama dia”. “Boleh dah”, jawab Dini lagi, penasaran rupanya dia denger ocehanku. Aku segera mengontak om Andi, kamu2 masih ingat siapa om andi itu kan, kalo dah lupa om Andi nongol di crita Ines yang judulnya DIGARAP 2 COWOK dan NIKMATNYA IKUT CASTING. Aku nerangin ke om Andi bahwa Dini mo ktemuan, nyoba peruntungan di modelling, kataku. Ketika aku nerangin cirinya Dini, om Andi antusias banget menyanggupi. “Kalo ketemu suru bawa bikini atau daleman bikini yang minim dan tipis”, katanya.

Aku dah pahamlah selera om Andi. Hp kuteruskan ke Dini supaya Dini janjian ketemuan sendiri ama om Andi. “Makasih ya Nes. Nikmat gak ama om Andi”, kata Dini sembari ngembaliin hp ku. “Kamu rasain sendiri aja deh. Kapan mo ketemuannya?” jawabku. “Lusa Nes, aku mesti ngatur supaya cowokku gak ngerecokin aku sama om Andi”. “Kamu punya bikini atau daleman model bikini gak?” “Punya sih, cowokku sering beliin aku daleman model bikini, mana kekecilan dan tipis lagi. Bikini juga ada. Kalo aku pake didepan cowokku, 5 menit lagi juga dah dilepasin ama dianya”. “Kamu bawa kalo ketemu ama om Andi, juga bawa baju ganti karena biasanya om Andi ngajak kamu nginep di vilanya”. “Nginep?” “La iya lah, pastinya om Andi ngajak kamu nginep, kebayang kan dia mo maen berapa ronde ama kamu”. “Wah asik dong kalo om Andi kuat begitu, aku jadi gak sabaran mo ketemu om Andi buruan”. Aku tersenyum aja dengernya. Berikut ini adalah apa yang dialami oleh Dini ketika dia bersama om Andi di vilanya. Dini minta aku yang menuliskan ceritanya, dan ini hasilnya.


Pada hari yang dijanjikan, Dini membawa tas yang berisi baju ganti, bikini dan beberapa daleman bikini serta mantel di resto cepat saji. Dia mengatakan pada cowoknya bahwa dia harus keluar kota untuk satu urusan. Karena Dini sangat menyakinkan ketika menerangkan alesannya, cowoknya tidak keberatan dia pergi. Lagian Dini perginya gak weekend, yang merupakan saat dimana cowoknya dapet jatah nikmatnya. Agak lama Dini nunggu, sampe ada seorang lelaki yang menyapanya, “Dini ya”.


Dini memang sudah ngasi tau pake blus ketat warna pink dan jins hipster ketat juga. “Wah kamu cantik sekali, Din, seksi juga lagi”, kata om Andi sambil menyalami Dini sambil menyebutkan namanya. “Om belum pernah neh dapet model amoy, mana amoynya bahenol lagi”. Dia duduk didepan Dini. “Kamu dah lama kenal Ines ya Din”, kata om Andi membuka pembicaraan. “Dah lama juga om, Dini sering curhat ama Ines”. “Kok bisa ngerembet sampe ke om segala”. “Iya om, kita cerita2 ngesex, sampe Ines crita nikimat banget ngesex ama om. Dini jadi kepingin nyobain deh” “Bisa aja si Ines.


Dini biasanya ngesex ama om om juga?”. “Enggak om, sama cowok Dini”. “Sering ya Din ngesexnya”. “Setiap weekend om, keculai kalo Dini lagi dapet”. “Wah asik, dah pengalaman dong kamu urusan ngesex”. “Pengalaman ya cuma ama cowok Dini aja om”. “Iya biar cuma ama 1 cowok tapi kan kamu dah sering ngelakuin ama dia, jadi dah tau dong apa yang dimaui lelaki diranjang”. “O itu maksud om, ya udah lah. Dini selalu nurutin apa yang diminta cowok Dini di ranjang”. “Kamu selalu maennya di ranjang ya Din”. “Iya om, kan maennya selalu dikamar”. “Di hotel?” “enggak om, dirumah Dini atau ditempat cowok Dini”. “Entar asik, vila om ada kolam renangnya, jadi bisa foto session di kolam renang dulu ya Din. Kita berangkat sekarang yuk”.


Merekapun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke mobil om Andi yang diparkir di halaman resto. Di jok belakang teronggok tas yang katanya berisi peralatan fotografi, serta peralatan bantu lainnya. Segera mobil meluncur meninggalkan tempat parkir, menembus kemacetan kota menuju ke vila om andi yang terletak di daerah Puncak. Selama diperjalanan mereka ngoborol ngalor ngidul. Om Andi mampir disebuah mini mart didekat vilanya dan membeli makanan dan minuman serta keperluan lainnya. Belanjaan yang cukup banyak itu ditaruh dibagasi mobil mengingat di jok belakang dah dipenuhi peralatan foto.


Sesampainya di vila, om andi menurunkan semua bawaannya. Dini membantu ngangkatin juga selain tas pakeannya. “Gak ada yang nungguin ya om”, tanya Dini. “Ada yang nunggu, setan”. “Bener om ada setannya”, Dini membelalak ketakutan. “He he om becanda kok, kalo juga ada setan, setannya taku ama om. Kan om rajanya setan”, kata om Andi sembari mencolek pinggang Dini yang terbuka. “Ih, om geli ah”, jeritnya manja. “Kan vila ini kosong, jadi kalo om mo pake vilanya, ada orang yang dateng buat membersihkan seluruh vila sebelumnya”.


Makanan dan minuman dimasukkan ke lemari es, sebagian diletakkan dimeja pantri. Ketika itu dah sore, matahari dah mulai turun. “Din, masih ada matahari, fotosession dulu yuk. Kamu pake deh bikini kamu. Om tunggu di belakang ya, di kolam renang”. Dini masuk ke salah satu kamar dan mengganti pakeannya dengan bikini. Karena bikininya minim, toketnya yang besar montok seakan mo ngeloncat keluar. Demikian juga jembutnya yang lebat ngintip dari sela2 cd bikininya.


Om Andi menelan ludah ketika dia melihat Dini berbikini sexy. “Wao, mulus banget Din. Merangsang banget”. Dia segera memberi arahan pada Dini untuk berpose di pinggir kolam renang dan mulai mengambil gambar. Karena Dini belum pernah akting maka gayanya kaku. “Kamu malu ya Din ama om, kok kaku banget seh gaya kamu”. “Enggak kok om, Dini gak malu”. “Iya ya kan kamu dah biasa telanjang didepan cowok kamu. Anggep aja om cowok kamu supaya kamu bisa lebih rilex gayanya”. Dengan sabar om Andi mengarahkan Dini berpose sehingga akhirnya dapet juga satu set foto Dini berbikini. Om Andi mengomentari apa yang harus diperbaiki sembari melihat foto2 yang diambilnya di laptop. Cerita Seks99


Karena dah mulai gelap, foto session dipindah kedalem. Di ruang tamu. “Din kamu ganti pake lingeri, bawa kan”. “Bawa om”, Dini menghilang lagi kekamar dan mengganti bikininya dengan daleman tipis dan minim yang model bikini juga. Om andi kembali ternganga melihat kemontokan bodi Dini. Karena dalemannya yang tipis maka berbayanglah pentil toket Dini yang belum terlalu besar dan berwarna pink kecoklatan. Demikian pula jembutnya yang lebatpun terlihat jelas dibalik cd tipis yang dipakenya. “Wah Din, kamu lebih merangsang begini daripada telanjang bulet”.


Foto session dimulai lagi dengan menggunakan sofa. Lampu sorot dipake untuk menambah pencahayaan. Dini tanpa canggung berpose lebih vulgar dari yang di kolam renang, pahanya selalu dikangkangkan menonjolkan kelebatan jembutnya. Toketnyapun selalu dibusungkan sehingga terekam dengan jelas kemontokannya di kamera om Andi. Sementara om Andi sendiri terlihat sekali susah mengendalikan napsunya yang sudah sangat berkobar2 melihat kemontokan Dini. Karena sudah mendapatkan banyak masukan dari hasil sesi foto bikini, Dini jauh lebih rilex berposenya dan memerlukan sangat sedikit perbaikan sehingga cepat selesai sesi foto lingerie.


Om Andipun men set kameranya ke lap topnya dan mulai membahas satu persatu foto yang telah dibuat dengan Dini. “Foto session ke 3 telanjang ya Din”. “Siapa takut, tapi makan dulu ya om, Dini dah laper neh”. “Kita cari makan diluar ya Din, deket vila ada warung sate kambing, enak”. “Biar tambah hot ya om”, jawab Dini sembari menghilang ke kamar. Keluar dari kamar dia dah memakai pakaeannya yang tadi, blus dan jins hipster. “Din, kalo malem dingin, kamu gak bawa mantel”. “Ada om”, kata Dini sembari masuk ke kamar lagi mengambil mantelnya. Sampe sini om Andi belum menunjukkan aktivitas apa2, walaupun dari wajahnya terlihat sekali bahwa dia sudah sangat bernapsu. Dini heran juga, kok om Andi kuat sekali menahan diri untuk tidak mulai menggelutinya.


Sekembali dari makan, Dini memakai bikininya lagi dan mengajak om Andi berenang. Air kolamnya terasa hangat walaupun tidak dipanasi. Om Andi hanya bercelana gombrong. Mereka berenamh hilir mudik beberapa saat, kemudian Dini segera keluar dari kolam, membungkus tubuhnya dengan anduk dan berbaring di dipan bermatras yang ada dipinggir kolam. Hawanya terasa dingin, segera om andipun keluar dari kolam dan duduk disebelah Dini yang sudah berbaring didipan. “Om dingin om”, Dini mengundang om Andi untuk bertindak. Segera om andi bereaksi, dia berbaring disebelah Dini, memeluknya dan segera memagut bibir mungil Dini. sebentar saja anduk yang membungkus tubuhnya sudah diurai om Andi. Dini menjadi gelisah, kakinya berubah posisi terus, sebentar kaki kiri diatas kaki kanan, sebentar lagi posisinya sebaliknya. Dia rupanya menahan napsunya yang telah berkobar. “Kenapa Din, gatel ya, kok kakinya berubah terus”. Dini diem saja.


Om Andi mencium pipinya, Dini menggelinjang dan menoleh ke arah om Andi. Dia segera mencium kembali bibir mungilnya. Melumatnya, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Dini, menggelitik langit langit mulutnya. Dia mulai merabai toketnya yang masih tertutup bra bikininya. Dini merintih. ” Om..”. Dia menjilati lehernya, ”tenang aja Din, nikmati ..” . Dini benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan itu. Kembali om andi menciumi bibir Dini lagi . Dini pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat dia melepas bra bikini yang di kenakan Dini . Dini sama sekali tak menolak . Dadanya telah terbuka.


Om andi menatap toketnya, yang segera diraba2. Tubuh Dini gemetar. pentilnya juga dimainkan dengan liar. Dini mendesah “ ahh.. .. ehhh ….om ohh… “. Om andi pun menjulurkan lidah , menjilat pentilnya yang tampak menonjol keluar . Dini sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Om Andi dengan bernafsu melumat , menyedot toketnya. Membuat Dini semakin birahi . Suara erangan nikmat Dini terdengar , menambah gairah si om . Dia pun mengurai ikatan cd bikini Dini sehingga dalam sekejab Dini sudah bertelanjang bulat. Jembutnya yang lebat menyelimuti daerah nonoknya. Dengan lembut om Andi meraba raba paha putih mulusnya. Perlahan dia mengelus elus paha putih Dini. Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya, dia dapat jelas melihat cairan nikmat yang merembes dari nonok Dini membasahi selangkangan.


Om Andi menjilati daun telinganya sehingga membuatnya terangsang geli. Satu sentuhan lembut , jarinya tepat di belahan nonoknya. Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Dini. “AAhh …… “ . om Andi terus aktif menyapu pentilnya dengan lidah, toketnya tampak mengeras karena napsu . Di sertai getaran getaran jarinya di atas belahan nonoknyanya, membuat tubuh Dini bergejolak. “ ohh….. ahhh .. sudah, Dini gak tahan lagi .. ..” erangnya ketika jarinya bergerak semakin cepat di belahan nonoknya, keatas dan kebawah. Om Andi tidak berhenti , jarinya bergetar semakin liar. Pentil Dini juga dijilat cepat . Tubuh Dini mengejang , Dini menjerit keenakan, dia nyampe. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat . Om Andi pun menciumi bibir nya. “Din, kamu merasa nikmat gak ..” tanyanya, sambil terus mencium bibir Dini dengan mesra. Dengan dua jari, bibir nonoknya dikuakkan lebar. Dini mengerang .


Om Andi menatap nonok Dini , dengan liangnya yang basah . itilnya tampak memerah dan membesar . Dia menjulurkan lidah menjilati itil Dini . Lagi lagi Dini mengerang nikmat. Jilatannya di itil Dini terus membangkitkan nafsu birahi Dini.

Sebentar saja Dini telah kembali bernapsu. Dini terus mengerang kenikmatan . Lendir nonok Dini mengalir terus . Rasa nikmat dan gatal mendera itilnya yang tegang terangsang. Dan tubuhnya kembali menegang . “ ahh…enak…ahhh ..enak..” erangnya . Lidahnya terus bergerak menyapu itil Dini dan membawa Dini kembali mengejang kerena nyampe lagi . Tubuh Dini pun kembali lemas . “Om, belum dientot aja Dini dah 2 kali nyampe, apalagi kalo dah dientot ya om”.


Setelah beberapa saat , om andi membawa tubuh bugil Dini kedalam kamar dan membaringkannya di ranjang. Dini berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang . “Kok masuk om, katanya mo maen di kolam”. “Kan diluar dingin Din, ntar masuk angin lagi. Besok kan kita mo foto session nude lagi”.


Sekarang Dini telah berbaring di ranjang. Om Andi memberikan minuman yang tadi dibelinya di minimart kepada Dini. Dia pun mulai membuka celananya. Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki nonok Dini. Dia menghampiri Dini . Om Andi meminta Dini mengemut kontolnya. “Kontol om”, kata Dini lirih. “Emangnya kenapa Din”. “Kontol om besar sekali, lebih besar dan lebih panjang dari kontol cowok Dini”. Jemarinya mulai menyentuh kepala kontol om Andi.


Pertama kali Dini hanya memegang dengan kedua jemarinya. “Aah… terus dong Din, pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayu om Andi penuh nafsu. “Iiih… keras sekali om”, bisik Dini. “Ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…” om Andi mengerang nikmat saat tiba-tiba saja Dini bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. “Iiih sakit ya om”, tanyanya. Om Andi menatap Dini. “Ooouhh jangan dilepas Din, remas seperti tadi, lekas Din, oohh…” erangnya lirih. Dini kembali meremas kontolnya seperti tadi. om Andi melenguh nikmat.


Dini menatap kontol yang kini sedang diremasnya, jemari kedua tangannya secara bergantian meremas batang dan kepala kontol om Andi. Jemari kiri berada di atas kepala kontol sedang jemari yang kanan meremas batangnya. Om Andi hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…Din… terusss, yaahh… ohh… ssshh”, dia melenguh keenakan. Dini memandang om Andi sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu digenggam dan diremas seperti semula tetapi kemudian dia mulai memompa dan mengocok kontolnya maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” om Andi menggelinjang menahan nikmat. Dini semakin bersemangat melihat om Andi merasakan kenikmatan, kedua tangannya bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. “Din…aahhgghh… sshh, sekarang diemut Din”, pinta om Andi. Dini pun menjulurkan lidahnya dan menjilati ujung kontol om Andi.


Tapi belum diemutnya . om Andi mendorong kontolnya hingga ke mulut Dini . “ayo dong ..Din, diemut ..dong..” pintanya . Dini pun perlahan membuka mulutnya. Kontol om Andi segera melucur masuk ke dalam mulutnya. “ ufff …ughh …. “ suara Dini tertahan kontol . Dini mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutnya.


Om Andi kemudian menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toket Dini, perutnya yang menekan nonok Dini. Kembali dia menggerayangi toket Dini, dia mulai menggesekkan jemarinya mulai dari bawah toket di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketnya yang kenyal dan montok. Dini merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Om, geli, ayo dong om Dini dientot”, erangnya lirih. Beberapa saat om Andi mempermainkan kedua pentilnya yang kemerahan dengan ujung jemarinya.


Dini menggelinjang lagi, om Andi memuntir sedikit pentilnya dengan lembut. ” Om…” Dini kembali mendesah. Secara bersamaan akhirnya om Andi meremas-remas gemas kedua toketnya dengan sepenuh nafsu. “Aawww… om”, Dini mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Om Andi semakin menggila tak puas meremas lalu dia mulai menjilati kedua toket Dini secara bergantian. Dia menjilati seluruh permukaan toket Dini sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentil Dini secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas. Lima menit kemudian dia menghisap kedua pentil Dini sekuat-kuatnya. Dia tak peduli Dini menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali Dini memegang dan meremasi rambut om Andi, sementara om Andi tetap mencengkeram dan meremasi kedua toket Dini bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya.


Pentil Dini dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Dini hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika gigi om Anton menggigiti pentilnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toket Dini nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitan om Andi. Cukup lama om Andi mengemut toket Dini, setelah itu dia merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusar Dini, Dini mulai mengerang-erang kecil keenakan, om Andi mengecup dan membasahi seluruh perutnya. Ketika bergeser ke bawah lagi, om Andi membetulkan posisinya di atas selangkangan Dini. Dia membuka ke dua belah paha Dini lebar-lebar, Dini sudah sangat terangsang sekali.


Kedua tangan Dini masih tetap memegangi kain sprei. Om Andi memandangi nonok Dini yang ditumbuhi jembut lebat. Bibir nonoknya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit berada diantara kedua bibir nonoknya. Selanjutnya om Andi langsung menyosor menekan nonok Dini, hidungnya menyelip di antara kedua bibir nonok Dini. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir nonok Dini dengan bernafsu, sementara tangannya merayap ke balik paha Dini dan meremas pantatnya yang bundar dengan gemas.


Om Andi mulai mencumbui bibir nonok Dini yang tebal itu secara bergantian. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia mengecup dan mengulum bibir nonok Dini bagian bawah. Karena ulahnya, Dini sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepala om Andi yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir nonoknya. Om Andi memegangi kedua belah pantat Dini yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak. Dini meremasi rambut om Andi sampai kacau. Kadang pantatnya dinaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidah om Andi pada seluruh permukaan nonoknya.


Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.


Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput. Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini. Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya. Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali.


Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur. Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe. Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering, “Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat. “Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi. “Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini. “Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.


Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat. Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar. Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini. Dini menggeliat manja dan tertawa kecil, “Om… iiih.. gelii… aah”. “Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu. “Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini. Sedikit

disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.


Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.


Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya. “Din… bagaimana rasanya”, bisiknya. “Nikmat banget om”, jawabnya. Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.


Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi. Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya. Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. “Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya. “peju om mau keluar”. “Dini juga mo nyampe om, barengan yach”. Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini. Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas. Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.


Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi. Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman. Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi. Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun. “Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub. Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.


Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis. Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung. Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya. “Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini. “Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat. Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat. Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi. Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave. Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.


Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang. Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang. Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini. Cukup lama sesi foto berlangsung. Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini. Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi. Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.


Dini berbaring didipan. Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya. ” Om, geli!” Dini menggeliat manja. Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini. Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut. Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya. “Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini. Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.


Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi. Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini. Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.


Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi. Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69. Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya. Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas. Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.


Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini. Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini. Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan. “Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit. Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya. “Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya. Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.


Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi. “Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya. “Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi. Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya. Om Andi mengerang kenikmatan, “Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″. Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya. “Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.


Sambil nungging Dini bertanya, “Mau dimasukkin di pantat ya om, Dini gak mau ah”. “Ya gak lah Din, ngapain di pantat, di nonok kamu udah nikmat banget kok”, jawabnya. Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir nonok Dini. Terasa bibir nonok Dini menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leher Dini, “Oh…om”, lenguh Dini ketika om Andi menciumi telinganya. Dengan pelan dimasukkan kontolnya ke nonok Dini. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorong lagi. Hal ini dilakukan beberapa kali sehingga lendir nonok Dini makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar nonok Dini, lalu didorong kembali pelan2. “Din, nanti dorong pinggul kamu kebelakang ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya.


Dia kembali mencium telinga Dini dan mendorong kontolnya masuk. Pentilnya diremes dengan jempol dan telunjuk. Dini tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex dia mendorong pinggulnya ke belakang sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Kontol kembali ditarik keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukan beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di nonok Dini. ”Akh om”, lenguhnya ketika terasa kontol om Andi sudah masuk semua, terasa nonoknya berdenyut meremes2 kontol om Andi. Om Andi terus menekan2 sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantat Dini diganjel bantal. Kontol mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar Dini mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatnya. Tangan kiri om Andi menjalar ke toket Dini dan meremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Dini mulai merasakan nikmatnya, “Om, nikmat banget ya dientot om, lebih nikmat dari dientot cowok Dini. Terus yang cepet ngenjotnya om, rasanya Dini udah mau nyampe lagi”, erangnya.


Itilnya tergesek kontol ketika om Andi mengenjotkan kontolnya masuk. Dini menjadi terengah2 karena nikmatnya. “Din, nonokmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget Din ngentot dengan kamu”. Terasa bibir nonok Dini ikut terbenam setiap kali kontol dienjot masuk. “Om”, erangnya. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.


Bunyi itu berasal dari beradunya biji peler om Anton dengan pangkal paha Dini, setiap om Andi mengenjot kontolnya masuk. “Din, om udah mau ngecret”, erangnya lagi. Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di nonok Dina dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam nonok Dini. Bersamaan dengan itu, “Om, Dini nyampe juga om”, Dini mengejang karena ikutan nyampe. “Om, nikmat banget, kapan ngentotin Dini lagi”. Om Andi tidak menjawab, dia terkapar kelelahan.

KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

CERITA DEWASA : Ngentot Cewe Hyper Sex Sering Ganti Pasangan CERITA DEWASA : Ngentot Cewe Hyper Sex Sering Ganti Pasangan Reviewed by Menang Jutaan on Februari 19, 2021 Rating: 5

VIDEO BOKEP : JANDA DI GOYANG SAMA BERONDONG

Februari 17, 2021

VIDEO BOKEP : JANDA DI GOYANG SAMA BERONDONG


VIDEO ADA DI BAWAH





KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

VIDEO BOKEP : JANDA DI GOYANG SAMA BERONDONG VIDEO BOKEP : JANDA DI GOYANG SAMA BERONDONG Reviewed by Menang Jutaan on Februari 17, 2021 Rating: 5

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK NENEK SUMINTEN NGEMPOT-NGEMPOT

Februari 16, 2021

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK NENEK SUMINTEN NGEMPOT-NGEMPOT


Doyan Mendesah - Umurku 27 tahun dan baru pindah kos ke tempat yang baru. Sedang istri dan seorang anakku masih tingal di kota tempatku bekerja, karena aku tugas belajar selama 2 tahun di kota ini. Nek Suminten berusia 58 tahun, memiliki empat anak dan 9 orang cucu. Dia seorang janda yang memiliki 25 kamar kos, serta memiliki beberapa karyawan.


Aku tinggal di sudut kiri tempat kos-kosan itu, menyewa sebuah kamar ukuran 2 x 3,5 meter. Ada kamar mandi di dalam serta di ruang itu, aku memiliki sebuah meja kecil dan sebuah kursi, serta sebuah tempat tidur dan ada sebuah sudutnya yang bisa kupasangi kompor dan peralatan masak. Sekedar untuk masak sarapan pagi, karena siang aku harus makan di kantin tempatku tugas belajar dan malam juga lebih sering aku makan di luar. Malah sarapan pagi juga aku lebih sering di luar.

Orangtuaku dan mertuaku setiap bulan mengirimiku uang, hingga gajiku yang diambil istriku juga setiap bulan ditambahi oleh orangtuaku dan Mertuaku. Selama aku tugas belajar, isteri dan anakku, tinggal bersama mertuaku.

Pukul 20.00 WIB aku masih menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen kami. Saat itu aku hanya memakai kain sarung dan telanjang dada. Aku tidak memakai celana dalam, karena sangat gerah. Kipas angin berukuran kecil yang tersedia juga rasanya tak mampu menghalau rasa gerah. Karena penat, aku keluar dari kamarku dan duduk di bawah pohon ceri di depan jendelaku. Saat itu Nek Suminten keluar pula dari kamarnya dengan mamakai daster longgar. Aku melihat dia juga tidak memakai Bra.


"Eh.. Nak Rudy, belum tidur ya?" sapanya dengan senyum khasnya. Bila dia tersenyum  begitu manis sekali. Apakah karena aku sudah empat bulan tak berhubungan seks? Giginya kelihatan rapi berbaris, putih dan bersih, sma dengan kulit tubuhnya. Rambutnya yang setiap minggu dia cat, selalu kelihatan hitam berkilat.


"Gerah sekali, Nek," kataku. Nek Suminten terkenal cerewet bila dengan anak-anak mahasiswa yang masih remaja, karena mereka suka berbuat onar dean tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. seperti buang sampah sembarangabn. Tidak mau membersihkan beranda kamar masing-masing dan membuat air seenaknya saja. Mereka diam-diam menyebut Nek Suminten dengan sebutan Nek Lampir.


Nek Sumi, begitu aku selalu memanggilnya, duduk di sisi kananku. Aku melihat dengan jelas, buah dadanya bergoyang, membuatku jadi tegang tak karuan. Kami bercerita apa saja dan Nek Sumi sembari menggoyang kipas tangannya, menghalau rasa gerah.

"Nenek awalau sudah tua masih tetap cantik dan tubuh Nek Sumi masih kelihatan padat," aku memancing dan menanyakan apa rahasianya. Kulihat Nek Sumi tersipu. Mungkin tak pernah anak-anak kos memujinya selama ini, bahkan selalu mencari gara-gara untuk ribut.

"Ah.. kamu ini ada-ada saja," bantahnya tersipu. Aku kira langkah awalku sudah kena.


"Sunguh Nek. Masih menggemaskan setiap lelaki," kataku meyakinkan dan berupaya berkata sejujur mungkin.

"Ah... mungkin karena Nak Rudy mungkin sudah ruindu dikeloni oleh isteri," katanya sembari tersenyum dan mencubit pahaku dengan gemas.

"Justru, aku selalu teringat ibuku, Nek. Aku rindu sekali pada ibuku. Biasanya kalau aku sedang risau, ibu selalu datang menyabarkan diriku sembari mengelus-elus kepalaku, mirip perlakuan pada anak bayi," kataku pula.

"Oh.. jadi kamu rindu ibu ni?" katanya. Aku mengangguk. Saat dia menunduk mengambil kipasnya yang terjatuh, aku jelas melihat teteknya yang sudh molor, tapi mulus dan putih. Kontan kontolku mengeras dan berontak.. Kutatap buah dadaku itu lekat-lekat.

"He kamu melamun, lihat apa sih?" kata Nek Sumi sembari memperbaiki dasternya, karean dia tahu aku melihat buah dadanya. Dia mencubit kembali pahaku dan berkata:" BUah dada yang sudah peot begini, masih dilirik."

"Tua, tapi masih OK punya Nek. AKu jadi gemas dan kepingin," kataku berterus terang. Keberanianku, karena Nek Sumi memberiku respons.

"Ah, kamu ini ada-ada saja," ujarnya lebih genit lagi.

"Sunguh, Nek. AKu kepingin, nih," kataku semakin berani.

"Awas nanti ada orang, baru nyaho kamu," ancamnya.

"Kan hanya kita berdua, Nek?" jawabku lebih cepat dan kontolku semakin mengeras. Nek Sumi tersenyum penuh arti. Kami pun diam sesaat. Kami hanyut dengan pikiran kami masing-masing.


"Nek... aku kepingin, nih," kataku bermanja.

"Hussst... nanti didengar orang. Gak baik," kata Nek Sumi. Dalam hatiku, aku sudah berada pada sasaran. Buktinya dia hanya takut di dengar orang.

"Ini rahasia kita dong," kataku menyerang.

"Ih.. laki-laki mana bisa jaga rahasia?" Nek Sumi berkelit. Kulihat ke kiri dan ke kanan.

"Pokoknya aku bisa jaga rahasia. Kalau aku gak bisa jaga rahasia, mana mungkin aku sampaikan niatku ini. Aku sudah punya isteri dan anak, ya aku harus jaga rahasia sekuat-kuatnya Nek," kuyakinkan Nek Sumi. Nek Sumi hanya tersenyum.


"Nek, aku duluan masuk ke kamarku, ya. Bila nenek sudah merasa aman, nenek masuk aja. Pintu tidak aku kunci," kataku meyakinkan dan aku langsung meninggalkannya tanpa menungu jawabannya. Aku memasuki kamarku dan menutup pintu. Kuintip Nek Sumi dari lubang kunci. Dadaku berdegup kencang menunggunya. AKu melihat Nek Sumi celingak-celinguk kiri dan kanan dengan sangat awas. Hatiku gembira. Itu pertanda Nek SUmi akan datang ke kamarku. Tapi bagiku menunggu waktu itu sangat lama. Hampir setengah jam aku mengintipnya dari lubang kunci, akhirnya Nek Sumi berdiri. Setelah melihat kiri dan kanan, dia melangkah cepat ke arah pintu kamarku dan membuka pintu kamarku. Saat itu aku cepat menariknya dan mengunci pintu. Saklar lampu langsung kumatikan dan kami saling berbisik.

"Hati-jati jangan sampai ketahuan orang lo," katanya. AKu diam. Langsung kupeluk Nek Sumi. Aku melapaskan sarungku dan aku sudah telanjang bulat. Cepat pula kuangkat daster Nek Sumi yang longgar itu dan... Astaga, Nek sumi juga tidak memakai apa-apa, selain daster longgarnya itu. Walau dalam keadaan remang-remang, aku melihat tubuhnya yang putih mulus walau agak gempal. Perutnya sudah berlipat dan pahanya juga sangat rapat. Cepat kukecup bibir Nek Sumi dan memeluk tubuh telanjangnya. Nek Sumi cepat pula membalas kecupanku. Lidah kami sudah mulai menari-nari dengan lincahnya.


Buah pantatnya yang besar, membuat aku semakin semangat dan kutuntun Nek Sumi ke atas ranjangku. Kunyonyot pentil teteknya yang besar dan  kuremas-remas buah dadanya yang walaupun sudah molor, tapi masih terasa kenyal. Kujilati lehernya dan aku mengelus-elus memeknya yang sudah mulai basah itu.


"Cepat sayang.. memek Nenek dimasuki saja," bisiknya manja. Duh manjanya ucapannya itu, membuatku semakin bersemangat. Aku mulai menusukkan kontolku ke dalam memeknya yang licin tanpa bulu. Nek Sumi ternyata sangat rajin mencukur bulu-bulu yang tumbuh di memeknya itu.


Perlahan aku mulai memompanya. Suara kecepak dan kecepuk terdengar setiap kali aku menyodok dan menarik kontolku. Licin sekali memeknya. Aku semakin bergairah, Kuangkat kedua kaki Nek Sumi ke bahuku dan aku memompanya secara teratur. Nek Sumi kesenangan dan nafasnya mendesah-desah. Diremasnya kedua tanganku dengan kuat, sembari dia menggigit bibirnya dan mengeluarkan suara erangan yang panjang. Aku terus memompanya.


"Hayo sayang... jangan siksa aku. Keluarkan didalam..." desisnya sembari mengerang. Dengan kuat kutusuk kontolku sedalam mungkin dan kupeluk tubuhnya yang gemuk itu, lalu kusemprotkan beberapa kali spermaku ke dalam memeknya yang hangat itu. Walau dia sudah monopause, memeknya masih terasa licin sekali dengan lendirnya yang hangat. Kami saling berpelukan dan tersenyum. Begitu kontolku keluar, dia cepat cepat memakai dasternya dan mengecup pipiku.


Dia minta aku keluar lebih dulu dan duduk di kursi di bawah pohon ceri. Bila sudah aman dia minta aku mengeluarkan suara jentitan pada pertemuan ibu jari telunjukku dan jari tengah. Dalam hati, Nek Sumi memang perempuan lihai. Mungkin dia juga sering selingkuh dengan laki-laki lain. Setidaknya aku mendapatkan kepuasan seks darinya. Setelah aku merasa aman, aku memberinya kode dan dia cepat keluar dan duduk di sampingku. Sembari sama-sama merokok kami kembali bercerita.


Malam itu juga Nek sumi menyatakan cintanya padaku. Aku terkejut, Tap Nek SUmi meyakinkanku, kalau kami hanya pacaran saja. Dia tidak akan menuntut untuk dinikahi. Yang penting dia bisa dipuasi bathinya. Aku setuju. Jadilah Nek sumi pacarku selama dua tahun aku di kotanya dan aku bebas dari sewa kamar. Bahkan aku selalu mendapat makanan gratis masakan istimewa.

Bukan itu saja. Karena akua mengaku orang kampung dan aku orang miskin, tak jarang pula Nek SUmi memberiku uang, menyelipkannya di saku bajuku. Untuk uang jajan, katanya. AKu tersenyum dan menerimanya. Pokoknya kami dua kali seminggu melakukan hubungan seks dan saling memuaskan.

KLIK DISINI UNTUK VIDEO LENGKAP



UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA HUBUNGI KONTAK DIBAWAH INI YA :

WHATSAPP : +855 1164 5829

LINE : poker757

WECHAT :  cspoker757

KLIK DIBAWAH UNTUK DAFTAR :

CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK NENEK SUMINTEN NGEMPOT-NGEMPOT CERITA DEWASA : NGENTOT MEMEK NENEK SUMINTEN NGEMPOT-NGEMPOT Reviewed by Menang Jutaan on Februari 16, 2021 Rating: 5

Diberdayakan oleh Blogger.